Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

Breaking News:

latest

Mutasi dan Rotasi, Apakah di Amputasi atau di Politisasi?

Oleh : Syam Al-Haq, SH Mutasi dan Rotasi adalah hal yang di nantikan oleh Pejabat Eselon II, III dan IV di era Pemerintahan Bupati-Wabup Bim...



Oleh : Syam Al-Haq, SH

Mutasi dan Rotasi adalah hal yang di nantikan oleh Pejabat Eselon II, III dan IV di era Pemerintahan Bupati-Wabup Bima, Ady-Irfan. Setelah menanti 6 (enam) bulan pelantikan tertanggal 20 Februari 2025 di senayan Jakarta. Kini sudah waktunya 6 (enam) bulan tepatnya di tanggal 20 Agustus 2025. 

Pasalnya, mutasi dan rotasi hal yang di tunggu-tunggu oleh publik baik di tatanan birokrasi maupun masyarakat Kabupaten Bima. Apakah mutasi dan rotasi akan di amputasi atau justeru di politisasi?. 

Menurut beberapa sumber yang ada di Kecamatan Woha bahwa keputusan dan kebijakan politik ada di tangan Bupati-Wabup Bima karena selama ini keputusan tersebut tidak jauh dari keputusan dan kebijakan politik yang sudah berlalu. 

Pertanyaannya, apakah sama atau tidak sama?. 

Jawabannya adalah tidak sama karena ada aplikasi Inovasi Mutasi (Imut) dan Persetujuan Teknik (Pertek) yang harus harus di lalui. Jika dulu dilantik dengan nama, NIP golongan dan eselon serta pengalaman kerja dilantik terlebih dahulu sesuai dengan keputusan Bupati-Wabup Bima dan dilaporkan ke Menteri Dalam Negeri Republil Indonesia (Kemendagri). 

Namun sekarang, nama, NIP, golongan, eselon dan pengalaman kerja tetap sama dengan yang dulu. Letak perbedaannya adalah dimana nama dan lainnya akan di masukan terlebih dulu ke aplikasi Imut dan Pertek sesuai dengan disiplin ilmunya. By name dan by NIP adalah penentu untuk di masukan ke aplikasi Imut dan Pertek akan di kelurahan ketika nama pejabat baik eselon II, III dan IV maka akan kelihatan rekam jejak digitalisasi selama mengabdi di daerah Kabupaten Bima selama ini. 

Aplikasi Imut dan Pertek sudah sejak dari 10 tahun yang lalu bahkan 15 tahun yang lalu, jadi bukan hal yang baru di negara ini namun hal ini baru di terapkan di Bupati-Wabup Bima, Ady-Irfan dengan tujuan sesuai dengan kompeten dan disiplin ilmu masing-masing pejabat yang di maksud. 

Inilah bentuk daripada sistim pemerintahan di negara ini selalu menjadi rujukan dengan tujuan agar bisa berjalan sesuai dengan relnya. 

Apakah ini adalah benar-benar berjalan sesuai dengan rel atau justeru jauh dari relnya?. 

Kita tunggu saja, saat dimana pelantikan nantinya oleh Bupati-Wabup Bima, Ady-Irfan. (*)

Tidak ada komentar