Page Nav

HIDE

Classic Header

{fbt_classic_header}

Top Ad

Breaking News:

latest

Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif di Kuasai, Rakyat Tuntut Demokrasi

Oleh ; Syam Al-Haq, SH Pemimpin Umum Nuansa Post Benarkah denokrasi di negara ini sudah luntur dan hilang?. Malah yang terjadi adalah dekora...



Oleh ; Syam Al-Haq, SH

Pemimpin Umum Nuansa Post

Benarkah denokrasi di negara ini sudah luntur dan hilang?. Malah yang terjadi adalah dekorasi pelaminan  perkawinan dan kelanggenan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. Dekorasi tersebut hingga hari ini belum bisa menerima segala tuntutan para pendemo memperjuangkan demokrasi rakyat. 

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang kekuasaan tertingginya berada di tangan rakyat, di mana rakyat memiliki hak dan kebebasan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui perwakilan yang dipilihnya. 

Demokrasi juga dikenal dengan dari, oleh dan untuk rakyat. Namun apa yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Undang+Undang Dasar (UUD) 1945 dan Pancasila?. 

Sejak diterapkan zaman Reformasi 1998, sejak itu pula demokrasi mulai luntur hingga hari ini hilang ditelan waktu. Kejadian tragedi 1998 di saat itu rakyat menuntut Reformasi karena selama 35 tahun Presiden Soeharo lama memimpin sehingga terjadilah demontrasi yang menuntut Reformasi. 

Setelah Reformasi terwujud apa yang dk hasilkan?. Salah satunya adalah lahirnya UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan lahirnya Kementerian Pendayagunaan Reformasi Birokrasi (Kemnepan-RB). Apa yang di dapatkan  oleh rakyat ketika setelah Reformasi?. 

Reformasi tingga kenangan karena tujuan Reformasi agar lebih baik dari sebelumnya Reformasi. Namun kenyataan hingga hari ini Reformasi hanyalah isapan jempol semata. Mahasiswa dan rakyat melakukan demonstrasi untuk menyuarakan rasa ketidakadilan dengan tujuan menuntut keadilan bagi rakyat. Alih-alih dapat keadilan dari tuntutan demonstrasi malah di hadapkan dengan pihak keamanan yang berbaju coklat. Dengan tujuan melayani, mengamankan dan mengayomi. Semboyan atau motto tersebut hanyalah tinggal semboyan saja karena ada lagu yang di ciptakan anak negeri dengan beberapa kutipannya "Ada kasus, bayar polisi, jadi polisi bayar polisi dan seterusnya,".

Negara Indonesia ini sudah hilang jati dirinya sebab yang selama ini negara Indonesia dibawah tekanan begara luar seperti ; China dan Amerika. Sehingga negara Indonesia tak mampu berbuat apa-apa alias hilang jati dirinya sebagai negara. 

Al hasil setelah menginjak tahun demi tahun berganti rasa-rasanya negara Indonesia ini sudah terkendali, di kendali bukan kendali dan mengendalikan negaranya malah justeru rajin hutang dan pajak naik untuk kepentingan para pejabat elit di Nusantara. 

Ada prediksi bahwa negara ini Indonesia ini suatu saat akan di benturkan dan provokasi oleh negara luar dengan cara kuasai eksekutif, yudikatif dan dan legislatif. Jika dalam suatu negara ini sudah dikuasai 3 (tiga) komponen negara mana negara sudah tidak ada lagi alias negara hanyalah formalitas. (*)

Tidak ada komentar